cara merubah cursor

Sabtu, 07 Juli 2012

HUKUM MEMOTONG KUKU SAAT JUNUB/HAID


Hukum mandinya tetap sah, memotong kuku atau rambut atau yang lainnya saat junub sangat tidak dianjurkan karena dikhawatirkan anggota yang belum tersucikan besok dialam akhirat dikembalikan dalam keadaan junub. Namun hal ini tidak sampai menyebabkan memotong rambut/kuku saat junub dihukumi haram dan tidak mempengaruhi sama sekali atas sah atau tidaknya mandi besarnya.
Referensi
Qulyubi wa Amirah I halaman 68
( فَائِدَةٌ ) : قَالَ فِي الْإِحْيَاءِ لَا يَنْبَغِي لِلْإِنْسَانِ أَنْ يُزِيلَ شَيْئًا مِنْ شَعْرِه أَوْ يَقُصَّ شَيْئًا مِنْ ظُفْرِهِ أَوْ يَسْتَحِدَّ أَوْ يُخْرِجَ دَمًا أَوْ يُبِينَ مِنْ نَفْسِهِ جُزْءًا وَهُوَ جُنُبٌ إذْ سَائِرُ أَجْزَائِهِ تُرَدُّ إلَيْهِ فِي الْآخِرَةِ فَيَعُودُ جُنُبًا ، وَيُقَالُ : إنَّ كُلَّ عَشَرَةٍ تُطَالِبُهُ بِجَنَابَتِهَا انْتَهَى ، وَفِي عَوْدِ نَحْوِ الدَّمِ نَظَرٌ ، وَكَذَا فِي غَيْرِهِ لِأَنَّ الْعَائِدَ هُوَ الْأَجْزَاءُ الَّتِي مَاتَ عَلَيْهَا إلَّا نَقْصَ نَحْوِ عُضْوٍ فَرَاجِعْهُ
catatan KH. Muhib Aman Aly
Perlu di pahami bahwa tidak ada larangan atau hukum haram memotong rambut atau kuku pada saat haid atau junub, dan rambut atau kuku yang terlepas sebelum mandi besar tidak wajib di sucikan. Namun demikian, para ulama menganjurkan bagi orang yang sedang haid, nifas atau junub untuk tidak memotong kuku, atau rambut atau mengeluarkan darahnya sebelum melakukan mandi besar. Demikian ini disebabkan kelak di akhirat akan di kembalikan pada jasadnya dalam keadaan hadats besar karena tidak ikut disucikan ketika mandi besar.
Pendapat ini didasarkan pada penjelasan Imam Al-Ghazalai dalam kitab Ihya’ Ulumuddin, beliau berkata: “Sebaiknya tidak memotong kuku, mencukur rambut kepala, mencukur rambut kemaluan atau mengeluarkan darah atau memotong anggota badan sedang dia dalam keadaan junub, karena kelak di akhirat semua anggota badan akan dekembalikan sehiingga akan kembali dalam keadaan junub, dan dikatakan (oleh sebagian ulama) sesungguhnya setiap rambut akan dimintai pertanggung jawaban atas sebab junubnya”.
Jadi, sekali lagi, hukum memotong kuku,atau rambut pada saat haid atau junub tidak haram dan rambut yang sudah terlepas pada saat haid atau junub tidak wajib di basuh atau disucikan. Pernyataan Imam Al-Ghazali di atas hanya sebatas anjuran bukan kewajiban. Dengan demikian anggapan yang umum di masyarakat bahwa haram hukumnya memotong rambut atau kuku bagi wanita yang sedang haid adalah salah.
Lihat: I’anatut tholobon juz l. Hal 79, Ihya’ ulumuddin juz ll. Hal. 37.

Jumat, 06 Juli 2012

DUA MACAM HAMBA ALLAH : MUQORROBIN DAN ABROR

Ada orang-orang yang Allah tetapkan untuk melayani-Nya. ada pula orang-orang yang Allah pilih untuk mencintai-Nya. "kepada tiap-tiap golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. dan kemurahan Tuhanmu tidak terbatas," (QS. 17 : 20)

YANG DIMAKSUD dengan "orang-orang yang melayani-Nya" adalah orang-orang yang menaati Allah secara lahir, mereka adalah para zahid dan abid yang layak menempati syurga-Nya. sementara itu yang dimaksud dengan "orang-orang yang mencintai-Nya" adalah para muhibbin dan arif yang di dekati-Nya dan masuk kehadirat-Nya. kedua kelompok ini sama-sama ingin melayani dan mendekatkan diri kepada Allah. bedanya kelompok pertama lebih banyak dengan anggota tubuh, sedangkan kelompok kedua lebih banyak dengan hati.

Pengelompokan ini merupakan kehendak Allah. oleh karena itu, terlarang bagi hamba yang memahami hal ini untuk meremehkan atau memandang rendah salah satu kelompok tersebut.

Abu yazid berkata, "Allah melongok kedalam hati para wali-Nya. diantara mereka, ada yang belum layak mengemban makrifat maka Allah akan menyibukkan mereka dengan ibdah."

  • info obat-obat herbal terlengkap, termurah dan terpercaya, untuk pemesanan dan pembelian silahkan kelik di link ini :www.berkahherbal.com/?id=haedarrahman

Kamis, 05 Juli 2012

7 Keunggulan Obat Herbal


Saat ini di seluruh dunia manusia semakin sadar akan pentingnya kembali ke alam untuk menyembuhkan berbagai penyakit. Alam dari dulu sebenarnya telah menyediakan berbagai macam obat yang selama ribuan tahun dimanfaatkan manusia secara turun-temurun. Manusia modern-lah yang kemudian cenderung mengabaikan anugerah alam tersebut.
Dengan semakin meningkatnya kesadaran tersebut, riset-riset ilmiah pun kini semakin banyak diarahkan pada bahan-bahan alami. Obat-obatan herbal atau jamu yang diproses secara modern dan didukung hasil riset pun semakin banyak tersedia. Beberapa puluh tahun lalu, Anda tidak dapat membayangkan sedemikian banyaknya pilihan obat herbal modern yang kini ada di pasaran.
Apa saja keunggulan menggunakan obat herbal dibandingkan obat farmasi?

1. Tidak ada efek samping

Obat herbal adalah produk alami yang ditemukan di alam dan benar-benar bebas dari semua jenis efek samping. Orang Indonesia telah berabad-abad meminum berbagai macam jamu tradisional dan belum pernah tercatat ada kasus efek samping yang mematikan. Namun Anda tetap perlu berhati-hati karena beberapa jenis jamu tradisional diproduksi tidak secara higienis dan bahkan dicampur zat-zat kimia sehingga berbahaya bagi tubuh. Dalam hal ini yang berbahaya bukan jamunya, namun kontaminasi jamur dan zat tambahannya.

2. Bebas toksin

Obat farmasi adalah racun. Anda tidak boleh mengkonsumsinya sembarangan.  Obat herbal bebas racun sehingga aman dikonsumsi siapa pun, bahkan seringkali memberikan efek meluruhkan racun dalam tubuh (detoksifikasi).

3. Mudah diproduksi

Obat herbal adalah hasil pengolahan yang sederhana atas akar, umbi, buah, bunga, kulit kayu dan bagian tanaman lainnya. Kesederhanaan prosesnya membuat pengolahan obat herbal tidak memerlukan teknologi canggih dan modal riset yang besar. Banyak obat herbal yang diproduksi oleh usaha rumah tangga yang dipasarkan dari pintu ke pintu. Berkat internet, kini distribusi obat herbal semakin mudah dan mendunia.

4. Menghilangkan akar penyebab penyakit

Obat herbal tidak hanya berkhasiat menyembuhkan gejala penyakit, tetapi juga menghilangkannya hingga ke akar penyebabnya. Hal ini karena efek obat herbal bersifat holistik (menyeluruh) sehingga tidak hanya berfokus pada penghilangan penyakit tapi juga pada peningkatan sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

5. Bisa dibeli siapa saja dan di mana saja

Siapa pun boleh membeli obat herbal di mana pun. Anda tidak perlu resep dokter atau pergi ke apotik untuk membelinya. Namun, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter bila mengkonsumsi obat herbal bersamaan dengan obat farmasi karena dikhawatirkan terjadi interaksi obat.

6. Murah

Dibandingkan dengan obat-obatan farmasi, obat herbal relatif lebih murah. Hal ini karena obat herbal tidak perlu membayar biaya paten atau dana riset yang besar. Di masa mendatang, harga obat-obatan herbal bahkan dapat jauh lebih murah bila skala produksinya lebih efisien.

7. Multi-khasiat

Obat herbal dapat digunakan untuk pengobatan lebih dari satu penyakit. Habbatussauda (jintan hitam) bisa membantu menghilangkan asam urat, diabetes, migren, kanker sampai hepatitis. Bawang putih tidak hanya bersifat antivirus namun juga menurunkan kadar kolesterol dan menguatkan jantung. Banyak sekali bahan alami lainnya yang multi-khasiat seperti itu.

MINTALAH KEPADA ALLAH PASTI TERKABUL

"Apa yang kamu minta tidak akan terhalang selama kamu memintanya kepada tuhanmu. namun , apa yang kamu minta tak akan datang selama kau mengandalkan dirimu sendiri "


permintaan yang di maksud pada hikmah ini bersifat umum, meliputi semua permintaan bak itu  yang berkaitan dengan dunia maupun akhirat.


info herbal terlengkap dan terpercaya silahkan klik di link ini http://www.berkahherbal.com/?id=haedarrahman

cara Nabi SAW mencegah penyakit


Sesungguhnya tidak ada pujian yang lebih utama daripada pujian terhadap Allah SWT karena Dia adalah sumber segala kesempurnaan dan kebaikan. Sholawat dan salam semoga Allah curahkan kepada uswah dan qudwah kita nabi besar Muhammad saw beserta keluarganya, dan semoga keselamatan,kedamaian dan kesejahteraan Allah limpahkan kepada hamba-hambaNya yang senantiasa mengikuti petunjuk Allah dan rasulNya.
Rasulullah saw manusia agung, cerdas mengagumkan, beliau sangat memahami tentang kesehatan berkat bimbingan langsung dari Allah SWT. Oleh karena itu semua yang beliau sampaikan adalah yang paling baik. Dalam proses menjadi sehat ada 4 hal yang beliau kemukakan yaitu pencegahan penyakit, pengobatan penyakit, pemulihan kesehatan setelah sakit dan tentu pendidikan kesehatan. Yang paling banyak beliau jelaskan adalah tentang pencegahan penyakit dimana upaya-upaya pencegahan penyakit yang diajarkan Rasulullah saw sangatlah mudah dilaksanakan dan memberi dampak yang sangat baik bagi kesehatan.
Dalam penanganan wabah misalnya, beliau saw adalah manusia pertama dibumi Allah ini yang mengajarkan metode karantina yang lebih modern daripada yang ditemukan orang Barat. Beliau bahkan mengajarkan isolasi penduduk yang tinggal didaerah wabah, jika ini diterapkan saya yakin penyakit infeksi akan terisolasi dan tidak mudah menyebar.
Beliau saw melarang orang buang air di kolam yang airnya tidak mengalir. Dan melarang orang buang air besar maupun kecil di tempat-tempat orang berteduh. Namun sayang sampai hari ini kedua kebiasaan ini masih sering terjadi di lingkungan kita. Menerapkan disiplin ini bisa menjadi salah satu cara meningkatkan kepedulian akan kebersihan dan penularan penyakit.
Begitu pula perintah puasa yang perlu di masyarakatkan bukan hanya puasa Ramadhan tapi juga puasa sunnah. Masyarakat juga harus disadarkan manfaat tambahan dari puasa yaitu menyehatkan sepanjang pengendalian perut dilakukan secara baik. Perintah berbekam juga bisa dijadikan kebiasaan masyarakat untuk memelihara kesehatan dengan upaya yang serius. Rasulullah saw juga bersabda, ”Mukmin yang kuat lebih utama daripada mukmin yang lemah.” Ini perlu disosialisasikan ke pesantren-pesantren bahwa para santri juga harus mau berpikir bagaimana memelihara kesehatannya agar nantinya dakwah mereka juga bisa mencapai sasaran yang tepat.
Perintah lainnya seperti berkhitan, bersiwak, membersihkan sisa-sisa makanan dimulut, mencuci tangan sehabis makan, mencuci tangan ketika bangun tidur, bersholat, menunaikan zakat, mengedepankan silaturrahim, mengendalikan emosi, senyum adalah ibadah, dan lain-lain. Semua ini adalah upaya meningkatkan daya tahan tubuh dan upaya mencegah penyakit.
Disamping upaya pencegahan beliau saw juga memberi nasihat pengobatan kepada para sahabat dan keluarganya. Meskipun dalam riwayat Rasulullah saw pernah sakit, namun beliau tergolong sangat jarang sakit. Upaya pengobatan dalam ajaran Rasulullah saw prinsip utamanya adalah healing, yaitu pengobatan dengan tujuan memulihkan orang sakit menjadi sehat kembali tanpa bekas dan mencegah kecacadan akibat tindakan pengobatan. Dalam hal ini Rasulullah saw menjelaskan khasiat-khasiat makanan, khasiat tanaman obat/herbal tertentu, pengaturan praktik pengobatan, khasiat berbekam dll. Yang sangat banyak manfaatnya dan masih relevan sampai sekarang.
Dalam petunjuk hidup sehat yang diajarkan Rasulullah saw sangat jelas bahwa beliau saw mengutamakan pencegahan penyakit dan bukan pengobatan penyakit. Ini bisa diyakini karena Rasulullah saw tidak membuat buku resep pengobatan namun selalu menganjurkan sikap hidup sehat yang pasti akan memberi dampak meningkatnya daya tahan sehingga mencegah sakit. Rasulullah saw juga menyadari jika beliau menetapkan resep-resep obat maka resep itu pasti akan dijadikan pedoman pengobatan oleh ummat dan ini akan membatasi perkembangan ilmu pengobatan. Berkenaan dengan obat Rasulullah saw memberikan batas-batas:
- Mengutuk orang yang tidak punya ilmu pengobatan namun melakukan praktik pengobatan
- Membatasi metode pengobatan dengan risiko cacad, misalnya beliau melarang alkay bakar kecuali sangat terpaksa
- Beliau saw membawa nuansa pengobatan dalam dakwah
- Menunjukkan bahan yg halal dan yg haram
- Membatasi yang halal, dengan anjuran agar tidak berlebihan,
- Melarang penggunaan bahan haram untuk berobat
- Melarang orang minta diruqyah, sebagai petunjuk bahwa metode pengobatan ditetapkan oleh penterapi sebagai ahlinya bukan didasarkan selera pasien
- Memberi contoh hidup bersih, mengerti dan menghargai waktu, teratur dan tertib
- Mengutamakan lembaga keluarga sbg wadah pembinaan jiwa ummat, yang dimulai dari contoh penyelesaian masalah-masalah rumah tangga dengan mengedepankan musyawarah, kiat-kiat membentuk rumah tangga sakinah-mawaddah wa rohmah
- Solusi masalah lingkungan, dll
Kenapa konsep yang disampaikan Rasulullah saw ini berhasil, ini tidak terlepas dari ketokohan beliau saw yaitu keberadaan beliau sebagai tokoh yang bisa menciptakan kecenderungan masyarakat hidup bersih dan sehat, menciptakan metode yang tepat dan mudah diterima terutama oleh masyarakat lapisan bawah, kemudian beliau mencontohkan dan menginspirasi masyarakat untuk mengikuti. Demikian semoga bermanfaat
Wallahu a’alamu bish showaab, wassalam wr.wb.
Sumber: Majalah Sabili No 05/XIX, 8 Desember 2011.
info produk-produk herbal terlengkap dan terpercaya silahkan kelik dan pesan disini : http://www.berkahherbal.com/?id=haedarrahman